Klaten merupakan wilayah kabupaten yang terletak antara kota Jogja dan Solo. Walaupun dekat dengan Jogja dan Solo, Klaten memiliki motif batik yang berbeda dengan batik Jogja. Sejarah batik Klaten sudah ada sejak pra Hindu dan mulai berkembang di abad ke 17-an.
Setiap motif batik khas Klaten memiliki filosofi dan makna yang mendalam. Dan selama bertahun-tahun, motif-motif batik khas Klaten terus berkembang dan mengalami penyesuaian dengan perkembangan zaman dan serta kebutuhan masyarakat.
Table of Contents
Mengenal Sejarah Batik Klaten
Pada masa pemerintahan Kerajaan Mataram, batik telah menjadi bagian penting dari kehidupan masyarakat Jawa. Motif-motif awal yang muncul pada saat itu mencerminkan kepercayaan spiritual dan simbol-simbol kehidupan sehari-hari.
Batik Klaten tidak bisa lepas dari Ki Ageng Pandanaran, dimana pada saat itu beliau sedang singgah di Klaten dengan membawa tugas dari Sunan Kalijaga untuk menyebarkan agama Islam dan bertempat tinggal di desa Bayat.
Konon Ki Ageng selain menyebarkan agama Islam, beliau juga mengajarkan masyarakat Bayat cara membatik, hingga terciptalah Batik Motif Bayat khas Klaten. Tujuan awalnya untuk memenuhi kebutuhan pakaian Ki Ageng dan keluarganya.
Namun sejak tahun 1755 saat berdirinya keraton Surakarta dalam perjanjian Giyanti. Batik Bayat juga diproduksi untuk memenuhi kebutuhan pakaian keluarga Keraton. Hingga saat ini desa Bayat, Klaten sebagai pusat batik di Klaten.
Motif Batik Khas Klaten
1. Batik Bayat
Motif ini terkenal di masyarakat luas sejak tahun 1975an, batik bayat menggunakan perwarna alami. Motif batik bayat masih mengikuti pakem-pakem batik dari keraton Surakarta.
2. Motif Batik Bayat Pace
Motif ini terinspirasi dari buah pace yang tumbuh di Surakarta. Tumbuhan pace memiliki banyak manfaat baik dari buahnya maupun daunya sebagai obat tradisional.
3. Batik Bayat Kipas
Motif ini melambangkan gelar kebangsawaan, karena pada saat itu batik hanya digunakan oleh keluarga-keluarga keraton dan batik bermotif kipas hanya boleh digunakan oleh keluarga inti keraton saja.
Batik Klaten tidak hanya menjadi bagian dari budaya lokal, tetapi juga memiliki peran ekonomi yang penting. Industri batik di Klaten memberikan pekerjaan bagi banyak orang, baik sebagai pengrajin batik maupun sebagai pelaku usaha dalam rantai produksi batik.
Dengan demikian, sejarah motif batik khas Klaten tidak hanya mencerminkan keindahan seni tradisional, tetapi juga nilai-nilai budaya, kreativitas, dan keterampilan yang terus berkembang dari generasi ke generasi.
Nah, bagi Anda yang ingin memiliki pakaian motif batik? Yuk, kunjungi katalog Prabuseno dan miliki koleksi batik terbarunya!