Batik Lokcan Keindahan Motif Tiongkok dalam Budaya Indramayu

Pangesti PNG

Batik Lokcan, salah satu motif batik yang terkenal di Kabupaten Indramayu, berdasarkan buku Batik Indramayu, Pesona Batik Kota Mangga, yang diterbitkan oleh Dekranasda Kabupaten Indramayu, nama “Lokcan” berasal dari bahasa Cina, yaitu “Luk Cuan.”

Motif ini merupakan variasi dari motif burung Phonix (burung Hong) yang dikenal dalam legenda Tiongkok.

Asal Usul dan Filosofi Motif Lokcan

Burung Phonix, yang dikenal sebagai Hong dalam budaya Cina, dianggap sebagai simbol keberuntungan dan kedamaian. Dalam mitologi Tiongkok, burung ini hanya muncul pada masa-masa damai dan makmur, sehingga kehadirannya dianggap sebagai pertanda baik.

Oleh karena itu, motif Lokcan dihadirkan dalam batik untuk membawa harapan akan keberuntungan dan kesuksesan bagi pemakainya.

Motif ini bukan hanya sekedar hiasan, tetapi juga merupakan doa dan harapan untuk kehidupan yang penuh berkat dan keberhasilan.

Pengaruh budaya Tiongkok dalam batik di pesisir utara Jawa Tengah, khususnya di Indramayu, menunjukkan betapa kuatnya hubungan antara budaya lokal dan budaya Tiongkok.

Lokcan, yang sering dikenal sebagai Lok Can di beberapa daerah, merupakan pengaruh dari burung yang dibawa oleh tentara Tartar. Seiring waktu, motif ini diadaptasi dengan berbagai variasi lokal di Indonesia, mencerminkan bagaimana setiap daerah memodifikasi elemen budaya Tiongkok sesuai dengan karakteristik lokal mereka.

Sejarah dan Evolusi Batik Tiongkok di Indonesia

Orang-orang Tionghoa mulai memproduksi batik pada awal abad ke-19. Batik yang dibuat oleh komunitas Tionghoa atau peranakan menampilkan pola-pola dengan ragam hias satwa mitos Tiongkok, seperti Phoenix , serta pola-pola yang berasal dari keramik Tiongkok kuno.

Selain itu, batik Tionghoa juga dikenal dengan penggunaan warna-warna yang mencolok, seperti merah dan biru, serta pola mega yang kaya detail.

Batik Tionghoa sering kali mengandung ragam hias buketan dan dipengaruhi oleh pola batik Belanda. Penggunaan zat warna sintetis, yang diperkenalkan jauh sebelum pengaruh Indo-Belanda, memberikan efek dimensional yang khas pada batik ini.

Teknik ini memungkinkan penciptaan pola yang rumit dan penuh warna, membedakan batik Tionghoa dari batik lainnya.

Bahan dan Variasi Batik Lokcan

Pada awalnya, Batik Lokcan dibuat dari bahan sutera, dengan warna dominan biru muda (bahasa Cina: Lok = biru) dan latar belakang putih atau krem.

Motif burung Hong atau Phoenix merupakan ornamen utama dalam Batik Lokcan, seringkali dimodifikasi dengan penambahan burung kecil seperti wallet atau sriti, yang juga merupakan elemen penting dalam batik Lasem.

Seiring perkembangan zaman, batik Lokcan kini lebih sering ditemukan dalam bahan katun primis super halus. Variasi warna yang lebih menarik dan harga yang lebih terjangkau membuat batik ini semakin populer.

Walaupun bahan dan warna telah berubah, esensi dari motif burung Phoenix tetap terjaga, simbol kebajikan, prestasi, dan keabadian.

Ingin memiliki pakaian motif batik?Yuk, kunjungi katalog Prabuseno dan miliki koleksi batik terbarunya!

Artikel Lainnya

Bagikan:

Pangesti PNG

Seorang Copywriter, Graphic Designer dan Brand Consulting.

Leave a Comment