Batik Tanjungbumi Keindahan Batik dari Pesisir Madura

Pangesti PNG

Tanjungbumi, sebuah kecamatan di pesisir utara Kabupaten Bangkalan, Madura, telah lama dikenal sebagai salah satu daerah penghasil batik yang khas dan sarat dengan sejarah.

Sebagai kawasan nelayan, kehidupan masyarakatnya erat terkait dengan laut. Di sela-sela aktivitas melaut yang dilakukan oleh para pria, kaum perempuan mengisi waktu dengan membatik, menciptakan sebuah warisan budaya yang sampai saat ini tetap bertahan, yaitu Batik Tanjungbumi.

Sejarah dan Perkembangan Batik Tanjungbumi

Pada awalnya, batik tulis di Tanjungbumi hanya diproduksi oleh perajin dari beberapa desa seperti Tanjungbumi, Paseseh, dan Telaga Biru.

Seiring waktu, pembuatan batik ini menyebar ke desa-desa lain seperti Bumianyar, Tambak Pocok, Larangan Timur, Bandeng, Taguguh, Macajah, dan Aeng Tabar.

Setiap desa memiliki ciri khas, tetapi Batik Tanjungbumi dikenal dengan motif yang unik dan isian corak yang berbeda dibandingkan batik pesisir lainnya.

Menurut pemerhati batik, Lestari Puji Rahayu, Batik Tanjungbumi meskipun memiliki motif dasar yang sama dengan batik pesisir lain seperti motif kupu, namun keunikan Batik Tanjungbumi terletak pada goresan dan detail motifnya.

Gaya pembuatan yang presisi dan penuh perhatian pada detail membuat Batik Tanjungbumi memiliki karakteristik yang tak tertandingi.

Motif Klasik dan Filosofi di Balik Batik Tanjungbumi

Batik Tanjungbumi memiliki beberapa motif klasik yang dijadikan acuan atau disebut sebagai motif “pakem.” Pakem ini menjadi dasar bagi para pembatik untuk menciptakan karya mereka, baik dengan menggunakan motif secara utuh maupun dengan mengembangkan variasi baru.

Istilah “pakem total” sering digunakan untuk menggambarkan batik yang menerapkan motif ini secara menyeluruh, mulai dari latar belakang, motif utama, hingga ornamen pendukung.

Salah satu motif yang paling sering ditemukan pada Batik Tanjungbumi adalah motif Tumpal. Motif ini tidak hanya memiliki nilai estetika, tetapi juga mengandung makna filosofis yang erat kaitannya dengan kehidupan spiritual dan budaya masyarakat Madura.

Pengaruh pedagang Arab yang membawa kebudayaan Islam memberikan nuansa religius pada motif ini, sementara motif lainnya sering kali mencerminkan kehidupan sehari-hari masyarakat pesisir, seperti laut, perahu, dan flora.

Batik sebagai Warisan Budaya dan Potensi Ekonomi

Batik Tanjungbumi tidak hanya berfungsi sebagai produk budaya, tetapi juga menjadi sumber mata pencaharian bagi masyarakat setempat. Keindahan motif dan kualitas batiknya telah membuat Batik Tanjungbumi dikenal tidak hanya di Madura, tetapi juga di seluruh Indonesia bahkan hingga mancanegara.

Dengan proses pembuatan yang rumit dan memakan waktu, batik ini sering kali dihargai tinggi di pasar, terutama batik dengan motif dan warna yang lebih rumit.

Seiring dengan kemajuan teknologi dan globalisasi, para pembatik di Tanjungbumi terus berinovasi untuk menciptakan motif-motif baru yang tetap mempertahankan nilai tradisional, tetapi lebih modern dan relevan dengan selera pasar saat ini.

Pemerintah daerah dan komunitas setempat juga berperan aktif dalam mempromosikan Batik Tanjungbumi melalui berbagai acara dan pameran budaya, sehingga batik ini semakin dikenal luas dan mendapat tempat di hati masyarakat.

Batik Tanjungbumi adalah salah satu bukti nyata kekayaan budaya Indonesia yang lahir dari kreativitas dan kerja keras masyarakat pesisir.

Ingin memiliki pakaian motif batik?Yuk, kunjungi katalog Prabuseno dan miliki koleksi batik terbarunya!

Artikel Lainnya

Bagikan:

Pangesti PNG

Seorang Copywriter, Graphic Designer dan Brand Consulting.

Leave a Comment