Motif gunung ringgit merupakan salah satu motif batik tradisional khas Lasem. Seperti yang kita tahu, batik Lasem merupakan akulturasi budaya Jawa dengan budaya Tiongkok.
Lasem, sebuah kota kecil di Jawa Tengah, dikenal sebagai pusat batik yang memiliki sejarah panjang. Sejarah batik Lasem tidak dapat dipisahkan dari pengaruh budaya Tionkok yang datang bersama para pedagang pada masa lalu.
Lasem sering disebut sebagai “Tiongkok Kecil” karena tingginya populasi Tionghoa yang menetap dan berbaur dengan masyarakat lokal.
Table of Contents
Sejarah Singkat Batik Lasem
Batik Lasem sudah ada sejak putri Na Lui Ni dari kerajaan Champa (Vietnam) mengajarkan anak-anaknya di daerah Kemendung (Lasem) pada tahun 1420 Masehi, ini terbukti dengan catatan sejarah kitab badrasanti.
Batik Lasem merupakan batik pesisir dengan warna yang khas yaitu abang getih pitik atau merah darah anak ayam. Warna ini merupakan warna merah terbaik yang tidak bisa ditiru daerah penghasil batik lainnya.
Warna batik Lasem biasanya terbuat dari akar mengkudu dan akar jiruk yang ditambah air dari daerah Lasem yang kaya akan mineral. Warna di batik tidak luntur, bahkan semakin lama, semakin terlihat indah.
Salah satu motif yang terkenal adalah motif gunung ringgit. Berikut ulasan lengkap tentang ciri khas dan makna batik gunung ringgit.
Ciri Khas Batik Gunung Ringgit
Batik gunung ringgit memiliki 2 warna khas, yaitu merah darah dan biru tua yang cukup cerah, kedua warna itu merupakan warna khas dari batik Lasem.
Desain batik gunung ringgit menggabungkan dua kebudayaan, yaitu kebudayaan Tiongkok dan budaya Jawa. Motifnya berupa tumpukan koin ringgit yang ditumpuk dengan lengkungan seperti gunung.
Biasanya motif gunung ringgit dipadukan dengan tambahan motif khas Jawa seperti motif sekar jagad, motif pring atau motif tumpal bledak. Selain sebagai penambah keindahan pada motif, setiap motif tetap memiliki maknanya sendiri.
Makna Motif Gunung Ringgit
Batik gunung ringgit memiliki makna yang sangat dalam, yaitu melambangkan kelapangan rejeki. Sehingga siapapun yang menggunakan batik gunung ringgit akan diberikan rejeki yang berlimpah.
Ringgit adalah mata uang, sedangkan gunung lambang kebesaraan, masyarakat Lasem sering mengarikannya dengan kalimat “rejeki yang segunung”.
Di era modern ini, batik gunung ringgit terus dijaga dan dilestarikan oleh para pengrajin batik di Lasem. batik ini tidak hanya menjadi kebanggaan masyarakat Lasem, tetapi juga seluruh bangsa Indonesia.
Itulah ulasan singkat mengenai ciri khas dan makna motif batik gunung ringgit. Ingin memiliki pakaian batik tradisonal? Yuk, kunjungi katalog Prabuseno dan miliki koleksi terbarunya!